Kopi Luwak adalah  kopi yang berasal dari biji kopi yang diambil dari kotoran binatang luwak, biji kopi luwak ini tidak dapat hancur dalam perut luwak karena sistem pencernaan luwak yang sederhana. Biji kopi luwak ini konon memiliki rasa yang berbeda dibandingkan dengan biji kopi biasa karena biji kopi luwak ini diyakini dihasilkan dari sebuah pemrosesan alami yang dilakukan perut luwak selain itu buah kopinya juga merupakan buah kopi pilihan karena luwak hanya makan buah kopi yang benar benar matang dan sehat. Sehingga biji kopi luwak pun menjadi biji kopi termahal di dunia, harga biji kopi luwak ini mencapai 800 ribu sampai 1,5 juta per Kg kopi. Kopi luwak menjadi kopi terkenal di kalangan peminat kopi dunia, setelah publikasi pada tahun 1980-an, meskipun di asia tenggara kemasyuran kopi luwak ini telah lama diketahui para peminat kopi.

Kopi Luwak ditemukan pertama kali oleh petani indonesia pada masa pembudidayaan tanaman kopi zaman belanda dahulu yaitu pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), pada waktu itu Belanda membuka perkebunan tanaman komersial secara besar besaran di Hindia Belanda (Indonesia) yang merupakan koloninya, belanda menanam kopi terutama di pulau Jawa dan Sumatera dengan bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman, kopi arabika itu sendiri pertama kali masuk ke indonesia pada tahun 1696 melalui gubernur jendral malabar (India) Andrian van ommen yang memberikan bibit kopi kepada gubernur jenderal hindia belanda pada waktu itu willem van outhoorn. Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, sehingga para pekerja perkebunan pun tidak ada yang berani memetik buah kopi milik belanda tersebut. Mereka hanya mendengar saja bahwa kopi yang mereka garap merupakan minuman yang sangat terkenal.

Pada suatu hari saat mereka mulai bekerja mereka menemukan kopi yang sudah terlepas dari kulitnya yang bentuknya aneh karena biji kopi tersebut tidak satuan tetapi melakat satu sama lain, akhirnya mereka pun tahu bahwa itu adalah kotoran luwak yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buah kopi nya saja yang tercerna, kulit ari kopi dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi luwak ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi luwak ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaan serta proses pembuatan kopi luwak yang alami, kopi luwak pun menjadi kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciuman yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah memberikan kopi luwak sebagai bingkisan kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 lalu. Sampai dikatakan sebagai dung diplomacy oleh  pers Australia. karena kopi luwak tersebut tidak melalui pemeriksaan lembaga Karantina Australia terlebih dahulu.

Selain terkenal gerakan untuk memboikot kopi luwak pun bermunculan. Hal ini diakibatkan karena luwak penghasil kopi luwak tersebut merupakan luwak liar yang ditangkap dari alam dan kemudian di simpan di kandang kecil dan kotor dengan hanya diberi makan buah kopi saja untuk diambil kotorannya yang nantinya akan menjadi kopi luwak. sehingga luwak luwak tersebut menjadi berperilaku tidak normal. Namun bantahan mengenai hal tersebutpun bermunculan dari para produsen kopi luwak yang mengatakan bahwa luwak penghasil kopi luwak tersebut bukan luwak liar dan tidak hanya diberi makan buah kopi saja sehingga perilaku nya juga normal normal saja tidak seperti apa yang dikatakan aktivis dan diberitakan BBC.

0 komentar:

Posting Komentar